Pemprov DKI Jakarta akan membangun terminal agribisnis di Lampung
07.17
By
pakar lampung
Berita
0
komentar
Pemprov DKI Jakarta akan membangun terminal agribisnis atau pusat distribusi agro di Lampung. Anggaran pembangunan terminal agribisnis tahap pertama ini berasal dari Pemprov DKI senilai Rp51,28 miliar dalam bentuk suntikan modal atau penyertaan modal pemerintah (PMP) dari Pemprov DKI kepada Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya.
Pembangunan terminal agribisnis merupakan kelanjutan dari kerjasama Pemprov DKI dengan pemerintah lampung dalam bidang ketahanan pangan.
Kepala Bidang Kelautan dan Pertanian Ketahanan Pangan Biro Perekonomian DKI Jakarta Didik Junaidi mengatakan rencana pembangunan terminal agribisnis ini telah dilakukan nota kesepahaman dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dari Lampung, yakni PT Wahana Raharja.
"Kemarin kami telah lakukan MoU antar pemerintah, G-to-G. Sekarang kami lakukan pendekatan secara bisnis-to-bisnis atau B-to-B antar BUMD," ujarnya saat ditemui Bisnis di Balai Kota, Rabu (10/9/2014).
Rencana pembangunan terminal agribisnis dilakukan oleh BUMD PD Pasar Jaya karena memiliki sarana distribusi yang luas yakni 153 pasar sehingga mempermudah penyaluran pasokan bahan pangan.
Pembangunan terminal agribisnis nantinya akan menggunakan lahan milik Wahana Raharja.
"Memang di sana sudah ada terminal agribisnis tetapi belum semua terbangun. Mereka minta DKI untuk ikut bangun," kata Didik.
Letak terminal agribisnis akan berdekatan dengan pelabuhan di Lampung sehingga memudahkan proses pendistribusiannya.
Saat ini rencana pembangunan terminal agribisnis masih dalam pembahasan sistem dengan BUMD Lampung. Pihaknya tidak ingin pembangunan terminal agribisnis ini tergesa-gesa.
"Jangan sampai bangunannya saja yang mewah tetapi tidak ada sistem pendistribusian bahan pangan. Saat ini masih dalam memadukan keinginan BUMD Lampung dengan DKI. Pendetailan, kerja sama, proses, kajian bisnis, dan pelaksanaan survei masih dilakukan," ucapnya.
Terminal agribisnis ini, lanjut Didik, merupakan rencana jangka panjang sehingga nantinya akan ada beberapa tahapan pembangunannya.
"Fase pertama akan menggunakan lahan seluas 15 hingga 20 hektare. Fase kedua, 25 hektare, fase ketiga rencananya 50 hektare. Mau dikembangin kemana ya ini masih dalam pembahasan. Ya ini kan rencana jangka panjang jadi perlu waktu," tuturnya.
Didik menambahkan terminal agribisnis ini untuk tempat pendistribusian pangan yang berasal dari kawasan Utara dan Barat, sedangkan untuk pasokan pangan dari Selatan dan Timur ditaruh pusat logistik yang rencananya dibangun di daerah Karawang. (sumber jakarta.bisnis.com)
0 komentar: